My Trip

Rabu, 07 Desember 2011

Rasa yang Tertinggal

Aku selalu menyukai suasana seperti ini. Keadaan yang tenang, suasana yang mendukung, background lagu yang mellow dan kamu yang tentunya sudah hadir dalam suasana kehidupanku  . Rasanya dengan semua ini sudah sangatlah cukup untuk membuatku tersenyum . Seakan kebahagiaan di seluruh dunia sedang berada dalam genggaman tanganku. heheheh lebay deCh qasim tapi dibalik semua itu timbul dua  pertanyaan buat saya .

yaitu “ dapatkah aku  mengatakannya” dan “ dapatkah dia merasakannya”  awalnya sih saya kira diriku ini dalam mimpi bisa kenal sama dia entahlah  waktu yang memberiku jawaban akan semuanya sehingga terjawab kalo sebenarnya sudah  jadi kenyataan.. sekian hari sudah terlewati rasanya ko’ semakin dekat, tapi entahlah  tetap saya belum mengerti dan tentunya tetap saja teringat dua pertanyaan sebelumnya  “ dapatkah aku  mengatakannya” dan “ dapatkah dia merasakannya” .

Entah karna tampangmu yang serius dan kadang  terlihat lucu di depan  mataku. Atau aku yang sudah kehilangan kewarasanku. Dan saat  itu pulalah saya terus  mencuri pandang kearahmu  aduuh semuanya itu kadang jawaban darinya  apa  adanya , walaupun  kau  mengira aku tidak bakalan mengetahuinya tapi saya sangat merasakan hal itu,  seperti  halnya di perutku dipenuhi ribuan kupu-kupu yang sedang menari. 

Pernah terlintas beberapa kali di benakku untuk bertanya tentang masa lalunya, tapi saya takut jika saya bertanya, takut jika dia tidak akan pernah memandangku dengan tatapan seperti itu lagi. Dan  saya takut jika tidak akan memanggilku dengan panggilan itu lagi, karena saya takut kehilangan akan semua itu. Mungkin ini kedengarannya lucu. Tapi, aku sangat menyukai tatapannya  yang sedang memandangiku, Seakan dialah malaikat yang diturunkan dari langit untukku jiaaah. Kedua bola matanya yang bening jelasmi iyya bening,  dan ada satu lagi dengan panggilan yang special buat saya . Itulah selalu membuatku ingin mencuri pandang kearahnya, meskipun  pekerjaan Aplikom lanjutan di depan laptopku ini sedang bertumpuk dikejar TAYANG.

Ntah kapan, pada malam itu knapa saya cerita masal lalu saya dan dia juga ceritakan ke saya  tentang masa lalunya yang begini dan begitu, iya selasai cerita  saya langsung kaget dan mengatakan pada dia,  Kalo begitu saya minta maaf mungkin kehadiran saya selama ini sehingga kehidupan kita begini dan begitu sekali lagi maaf, dan dia menjawab kembali astaga jujur bukan gara-gara kita jauh sebelumnya sudah begini dan begitu jadi kita nda punya salah apa dengan masa lalu saya .

 Dan dia mengatakan lagi pada saya mungkin ini sudah takdir saya karena  sich saya satu kelas sama dia, jadi mungkin saya bisa keluar dari semuanya ini setelah saya selasai kuliah, dan dia sampaikan lagi Masaya terima kasih atas kejujurannya. Semenjak itulah akhirnya saya tahu semuanya dan buat semuanya  saya titip pesan jika ada sepiring nasi didepan anda makanlah dia dan jangan mencari lagi nasi atau yang lebih lezat karena, karena nasi itu akan basi, nah  jika sudah basi kita tidak bisa dimakan kembali maka yang terjadi hanyalah penyesalan.

Terima kasih engkau telah sukses mencuri hatikuuh heheheh dan kalo begitu saya akui kalo saya kalah dengan alasan saya pengen liat masa lalu kita kembali seperti biasanya, karena “ aku tak mampu mengatakan , aku tak mampu tuk mengungkapkan hingga sampai saat ini perasaan tlah tertinggal.

Qasim

»»  ReadMore...

Sabtu, 05 November 2011

Perawat sebagai Pengelola

Perawat Sebagai Pengelola
Suatu hari di sebuah Pukesmas yang baru bergerak di sebuah desa terpencil ,Tampak beberapa tenaga kesehatan yang sedang berdiskusi mengenai pelaksanaan Posyandu untuk pertama kalinya.
Perawat 1 : “Bagaimana Bu, berdasarkan program sebentar lagi kita akan mengadakan Kegiatan Posyandu , namun sepertinya kita akan mengalami kendala karena masyarakat di desa ini masih sangat awam”
Perawat 2 : “Iya, ya bu’.. Disini masih sangat awam. Bagaimana kalau kita melakukan pembentukan kader-kader dan Organisasi kesehatan , Disini kita sebagai pengelolanya.”
Perawat 1 : “Benar Bu,,, besok kita mengumpulkan masyarakat melalui RT….
Sore Harinya, Kedua Perawat tersebut mengunjungi rumah Pak RT untuk Mengutarakan Maksud dan Tujuannya
Perawat 1, & 2 : “Assalamualaikum,,,,,,,!!!!”
Pak RT : “Walaikum salam,,,Silahkan masuk Bu,,,,”(Mempersilahkan masuk..)”
“Silahkan Duduk Bu,,,,,”
Perawat 1 : “Terimakasih Pak,,,”(Sambil Duduk)
Pak Rt : “Ada Apa BU,,,??? Apa ada yang bisa saya bantu bu???”
Perawat 2 : “Begini Pak,, maksud kedatangan kami disini, kami kan mengadakan suatu program,,yaitu kegiatan posyandu . Namun apabila dilaksanakan secara langsung atau spontan, akan terjadi  kesulitan. Kami bermaksud membuat organisasi dan kader-kader. Jadi, kami minta tolong bantuanya pak, untuk mengkoordinir Masyarakat agar dapat berkumpul besok pagi guna mendapat pengarahan dari kami.”
Pak RT : “Hmmmmm,,,, baik bu . Kalau begitu besok saya akan memberitahu masyarakat untuk berkumpul., saya sangat mendukung program ini , karena didesa ini sangat membutuhkan pengetahuan tentang kesehatan.”
Perawat  1 : “Oh,,,Kalau begitu Terima kasih Pak. Kami pemirsi dulu pak…”
Pak RT : “Oh ya,,ya Bu… hati-hati di jalan..”
Keesokkan Harinya pak RT pun mengungumkan perihal tersebut dengan menggunakan pengeras suara .
Pak RT : “Assalamualaikum Wr.Wb. Pengunguman,,,Pengunguman,,, Diharapkan kepada seluruh Masyarakat desa  untuk berkumpul di Balai desa pagi ini , jam 9 pagi . Diharapkan kehadirannya terima kasih.
Beberapa saat kemudian, tampak masyarakat mulai berdatangan ke Balai Desa.
Masy 1: “Ada apa Pak….????”
Pak RT : “ Ayo,, kumpul dulu silahkan duduk,, bapak-bapak dan ibu-ibu . Sebentar lagi ibu-ibu Perawat dan tim kesehatan akan menjelaskan mengapa bapak-bapak dan ibu-ibu dikumpulkan disini ”
Perawat 1 : “Bagaimana Pak,,, Apakah sudah berkumpul semua..???”
Pak RT : “Iya Bu,,, mari silahkan di Mulai saja”
Perawat: “Terima kasih pak,,,,”
Di balai Desa…..
Perawat 1 : “Assalamualaikum Wr. Wb.Selamat pagi ibu-ibu ,bapak-bapak,, Sebelumnya kami minta maaf jika telah mengganggu waktunya. Ibu-ibu , bapak-bapak sekalian, kami juga mengucapkan terima kasih karena telah meluangkan waktunya . Jadi begini bapak-bapak dan ibu-ibu maksud dan tujuan kami disini mengumpulkan warga disini adalah untuk pembentukan kader dalam program pelaksanaan posyandu”
Masy 1 : “Perawat  Posyandu itu apa???”
Perawat 2 : “Begini Bu,, Posyandu adalah Kegiatan kesehatan ibu dan anak , Seperi pemberian imunisasi , vitamin, pemberian pengetahuan tentang gizi anak yang baik dan sebagainya. Jadi disini kami kami perlu membentuk Kader-kader yang bisa bekerja sama dengan kami dalam pelaksanaan program tersebut.”
Masy 2 : “Lalu, Kader itu sendiri apa suster ???”
Perawat 1 : “Kader adalah Orang yang Berperan membantu dalam pelayanan kesehatan Setelah mendapatkan pelatihan. Jadi disini kami akan memilih beberapa orang diantara ibu-ibu dan bapak-bapak disini. Kader dalam Posyandu serta Kader dalam Kesehatan lingkungan. Kalau dalam Posyandu Dominan untuk para ibu-ibu . Apakah ibu-ibu dan bapak-bapak ada yang berminat meluangkan waktunya untuk membantu program ini??? Hanya sebulan sekali Buk, pak… ”
Masy 3 : “Kalau begitu saya saja Bu, ”
Perawat 1 : “Baik Bu,, siapa namanya Bu???”
Masy 3 : “Ibu Rani Bu suster ,,,”
Perawat 1 : “ Hmmmm (Sambil mencatat nama ) baik,, siapa lagi ???”
Masy 4 : “Saya Bu ,, saya Pak Rahman”
Setelah beberapa menit Kader terbentuk dengan beberapa Anggota
Perawat 2 : “Nah,, bapak ibu sekarang pembentukan Kader telah selesai. Terima kasih sekali atas waktunya . Bapak-bapak dan ibu-ibu jangan lupa datang kemari lagi satu minggu setelah ini . Dan untuk kader-kader yang telah terpilih akan mendapatkan pelatihan dari kami”
Satu Bulan kemudian pelaksanaan Program Posyandu pun Tiba. Setelah beberapa minggu para Perawat  dan tenaga Medis memberikan pelatihan kepada para kader, kini tibalah saatnya mereka bekerja sama. Saat Posyandu,, tepatnya Posyandu yang Pertama kalinya,Masyarakat berbondong- bondong datang dengan semangat. Pak RT pun ikut Membantu mengkoordinir jalannya Posyandu.
Perawat 1 : “Assalamualaikum Wr. Wb… Ibu-ibu sekalian , hari ini adalah hari pertama kita melaksanakan Posyandu,,, kami berharap,,,Dengan Diadakannya Posyandu ini… Tingkat kesehatan bayi,balita serta anak-anak di Desa ini semakin membaik seperti yang kita ketahui selama ini banyaknya anak-anak yang gizinya kurang baik. ”
Perawat 2 : “Iya ibu-ibu mari sama-sama kita tinggkatkan mutu kesehatan di desa kita ini .
Ibu-ibu mengangguk mengerti ketika mendengan arahan dari Perawat  tersebut . Kemudian Kegiatan Posyandu pun dimulai .
Kader/M3 : “Ayo Bu,, catat namanya dulu ya Bu,,, I-B-U Y-U-N-I  (Sambil mencatat),,,, Anaknya namanya siapa Bu???”
Ibu Yuni  : “Qasim Bu…”
Kader/M3 : “Qasim …. Ya bu,, Umurnya Berapa Bulan Bu???”
Ibu Yuni  : “10 bulan Bu,, ini Bu,, ada kartu yang harus ibu bawak setiap ibu posyandu,, dari kartu ini ibu akan mengetahui perkembangan kesehatan anak ibu”
Ibu Yuni  : “O… Terimakasih Bu,,,,”
Kader/M3 : “Iya Bu,,, Langsung Saja Ditimbang Bu,,, anaknya ,,, Nanti berikan Kartunya kepada ibu Sari . Nanti ibu sari akan mencatat hasilnya di kartu tersebut Bu….disana Tadi ada ibu maya dan Ibu Nadya Lho Bu,,,”
Ibu Yuni  : “Iya Bu,, Rani o,,, Ibu-ibu yang lain Sudah pada datang toh bu,,,”
Kemudian Ibu Amia Dan ibu-ibu yang Lain menimbangkan anaknya kepada Kader tempat penimbangan.
Ibu Maya : “Bu Sari Bagaimana Anak Saya ini bu si andi,,, Apa berat badannya Normal???”
Kader/M5 : “Wah Bu,, Untuk keadaannya nanti ibu Tanya langsung kepadaPerawat  atau petugas kesehatan yang laen saat pemberian Imunisasi nanti”
Ibu Maya : “imunisasi!! Apa itu bu???”
Kader/M5 : “Imunisasi itu pemberian system imun atau untuk kekebalan anak Bu…”
Ibu maya : “O… Biar anak kita ga mudah sakit ya bu”
Kader/M5 : “Iya Bu Maya…”
Ibu Nadya : “Bu Sari,,, Anak saya makannya Banyak Kok Beratnya segitu ya Bu???”
Kader/M5 : “Arif,,, 1tahun 14 kg ya Bu,,, Nanti petugas kesehatan Bu yang memberikan Arahan Langsung”
Ibu Nadya : “O,, begitu Bu,,, Makasi ya bu”
Kader/M5 : “iya Bu Nadya,,, Kartunya mana Bu amia,,, Tadi Ibu Rani memberikan Kartu kan Bu,,,,,”
IbuYUni  : “Iya Bu Rani Tadi memberikan sebuah kartu . Ini bu… Kartunya ”
Kader/M5 : “Qasim  ya bu,, Berat badannya 12kg Bu…. Nah Ibu-ibu semua… sekarang ibu-ibu langsung ke sebelah sana ya Bu,,,”
Setelah anak ibu-ibu tersebut ditimbang,, ibu-ibu Tersebut langsung ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi anaknya..
Perawat 1 : “Ayo dek,,, Ak,,,, Manis kok,,,,,,”(Sambil membuka mulut bayi tersebut perlahan) Anak Ibu Sari ya…. Andi…7bulan 10kg,,, Bayi ibu beratnya Normal kok Bu,,, ”
Ibu Sari : “Tapi Bu,,, Anak saya ini mudah kena pilek dan batuk ”
Perawat 1 : “Mudah-mudahan setelah pemberian imunisasi ini,,, anak ibu sari tidak mudah terkena pilek dan batuk-batuk lagi ya Bu,,, Ibu juga harus menjaga kebersihan tempat tinggal ibu bu,,, kalau ada yang batuk atau pilek,, tolong jangan di dekatkan dengan anak ibu Bu,,, sebab anak kecil ini Rentan Penyakit lho Bu,,,,”
Ibu Sari : “O… gt Toh Bu,,, brarti Andi ini ketularan Anak saya yang Umur 7th ya Bu,,, Dia sedang Batuk  dan Pilek dan suka cium-cium Adeknya ini Bu,,,,”
Perawat 1 : “Nah,, Itulah penyebabnya Bu… Nanti ibu Bisa Minta Obat Dengan Perawat 1 lagi Bu,,, iBu kasi saja kartu ibu ini,,,”
Ibu Sari : “Iya Bu,,, Terimakasih Ya Bu…”
Setelah Beberapa Jam Kemudian,, Posyandu Pun Berjalan Dengan Sukses.Perwat  ,Tenaga Medis , Kader, Pak RT sangat Puas Melihat hal Tersebut. Saat Mereka kembali,, sang Perawat  bertemu dengan Pak RT
Perawat  1 : “Pak RT Terimakasih Atas Kerjasamanya dan Bantuannya,,,”
Pak RT : “Iya Bu Suster  Sama-sama saya sangat mendukung Program ini,,, ini dapat meningkatkan mutu kesehatan didesa ini,,,,”
Perawat  1 : “Benar pak RT…Kami juga akan berusaha membimbing agar mutu kualitas di desa kita ini baik”
Akhirnya setiap Bulan Didesa teladan Tersebut senantiasa Dilakukan Posyandu dan Kesehatan Lingkungan. Disini Perawat berperan mengelola jalannya Program yang mereka buat. Dan Akhirnya Mutu Kesehatan Desa tersebut menjadi Baik


»»  ReadMore...

Selasa, 18 Oktober 2011

SPSS (Catatan Kuliah Aplikom Part 2)

Assalamualaikum wr.wb
Baiklah pada kesempatan ini saya akan menulis kembali menulis catatan kuliah saya pada pertemuan yang kedua dimana kemarin pertemuan pertama kita telah membahas cara mencari frequensi, nah kali ini saya mencoba menulis cara mencari descriptive  dan explore pada program SPSS.
Ok  langkah pertama kita akan membahas cara mencari deskriptive,
tapi pada kali ini saya tidak menjelaskan secara rinci karena tidak jauh beda sama mencari frequensi pada part 1 kemarin.
      Setelah anda megimput data seperti pada part 1 Cuma yang membedakan untuk pada part 2 ini kita menggunakan variable Independen dan variable Dependen.
Setelah sampai pada input data view lakukanlah langkah seperti berikut ini. 
1. buka data view pilih Analize---Descriptive statistic, lalu pilih Descriptives maka akan muncul seperti gambar di bawah ini 

Langkah selanjutnya pindahkan variable yang pake skala gudman  ke kolom , jangan lupa juga variable Depende juga , kebetulan variable yang saya pake ( Independen Kedisiplinan, dan motivasi mengikuti kuliah ) sedangkan variable Dependen ( Kelulusan ) dan  setelah itu , kilik—Options maka akan muncul gambar seperti berkut.


Setelah muncul gambar seperti di atas maka centang pada  kotak (Mean,Std.Deaviation,Variance,Range,Maximum,minimum, dan Variable list) lalu Klik Continue ---- lalu centang pada kotak Save standardized values as variables – lalu OK. dan liat hasilnya.

 



Selanjutnya Cara mencari Explore
buka data view pilih Analize---Descriptive statistic pilih Explore maka akan muncul gambar sperti berikut 

 
Langsung saja dich  setelah muncul gambar seperti berikut  masukkan Variabel Independen dan  yang bagusnya jika pakai skala likert, masukkan ke dalam kolom yang di atasnya ada penjelasan (Factor List)
sedangkan variable Dependen masukkan ke dalam kolom yang di atasnya ada penjelasan ( Dependen list) . langkah selanjutnya klik Statistik
maka akan muncul gambar seperti berikut
 
setelah muncul gambar seperti di atas maka beri tanda ceklist pada kotak descriptive
lalu klik—continue lalu klik--- Pots maka akan muncul gambar seperti berikut 
 
lanjut beri tanda ceklist pada kotak  Factor levels Together, dan ceklist pada kotak stem and leaf , ndan jika mau liat bentuk Histogram anda bisa juga ceklist pada kotak histogram
lalu ceklis kotak pada None,  klik—continue. selanjutnya  klik options akan muncul gambar ceklist pada kotak Exlude cases  listwise  selanjutnya klik continue lalu ceklist pada kotak  Both lalu klik OK . liat hasilnya



Mungkin cukup pada kesempatan ini
jika ada saran dan masukan-masukan iyyye Saya sangat bersyukur jika ada 
Wassalamualaikum wr.wb
»»  ReadMore...

Rabu, 12 Oktober 2011

SPSS (Catatan Kuliah Aplikom Part 1)



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Pada Kesempatan ini  semoga catanku ini bisa bermanfaat amiin.

Hasil Kuliah part 1 Aplikasi Komputer lanjut dan caraAnalisis deskriptif dan  membuat Master tabel
1.      Mencari Distribusi Frekuensi
buka program SPSS, kebetulan yang saya pake SPSS 16.
ketika program suda terbuka maka akan muncul  data view dan variable view

Gambar di Atas variable view

 

Gambar di Atas yaitu Data View
Baiklah  kita mulai ,Perhatikan pada sudut kiri bawah, ada 2 sheet (seperti Excel), yaitu Data View dan Variabel View. Untuk
memasukkan data, terlebih dahulu tentukan variabelnya yang kemudian diinput pada Variabel View,
seperti Nama, Berat Badan, Tinggi Badan, Tekanan Darah, Tanggal Lahir, suku, agama  dan sebagainya
Name : diisi nama variabel, misalnya Nama
Type : diisi tipe data, misalnya numeric (untuk data angka) atau string untuk data teks.
Width : diisi jumlah karakter maksimal yang akan diinput dalam Data View.
Decimal : diisi jumlah karakter maksimal yang akan diinput dalam Data View.
Label : diisi keterangan untuk variabel  penjelasannya dari variabel(boleh dikosongkan).
Value : untuk memberi kodefikasi, misalnya Laki‐laki=1, Perempuan=2.
Missing : untuk perlakuan data terhadap Missing Value (abaikan sesuai default).
Align : untuk pengaturan tampilan perataan dalam Data View, seperti left, centre, right.
Measure : secara default akan terpilih Nominal jika variabel bertipe string, dan akan terpilih Scale
jika data bertipe Numeric.
Setelah ditentukan variabelnya, sekarang tinggal mengisi data di sheet Variable  View. Untuk lebih mudahnya maka kita akan menampilkan contoh data yang akan diiput.
 Ayooooo kita mulai
Sekarang kita mulai menginput data sesuai contoh di atas
1. Klik start ‐> All program ‐> SPSS for windows
2. Menu yang akan muncul berupa sheet (excel) yaitu Data View (tempat memasukkan
data), Variabel View (tempat mendefinisikan variabel)
3. Klik Variabel View.
a. kolom “Name” = NO (nama variabel bisa juga langsung nomor jika tidaknpake nama responden
b. kolom “Type” = Numeric
c. Kolom “Width” = 8 (banyaknya karakter)
d. Kolom “Decimal” = 0 (banyaknya angka di belakang koma)
e. Kolom “Label” = NOMOR URUT RESPONDENI (label variabel) (penjelasan dari kolom name)
f. Kolom “Value” = None (diisi jika data kualitatif: misalkan L = 1, P = 2)
g. Kolom “Missing” = None (selisih antara variabel )
h. Kolom “Columns” = 8 (lebar kolom disesuaikan )
i. Kolom “Align” = Right (rata tulisan) disesuaikan saja
j. Kolom “Measure” = Scala (jenis data)

Itulah contohnya di atas
jadi say rasa cukup untuk input data di variable view
Sekarang qasim akan pindah  di Data View….. Langsung saja dich
Klik Data View, input semua data variabel nomori di kolom” NO”, input semua data
variabel di kolom ‘jk’
contoh di kolom nomor kan berisi nomor urut responden jadi tulis angka ke bawa mulai angka satu dst sesuai jumlah responden yang anda mau teliti, pada gambar di bawah saya pakai jumlah responden 10 orang , begitu pula di kolom jk isi sesuai dg kategori jenis kelamin.
 Selesai (Proses penginputan data selesai), menu SPSS jangan ditutup.
 
Kemudian kita lanjutkan dengan analisis deskriptif
ayooo apa dan  gmana caranya ???
Yaitu analisis yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan data. Analisis deskriptif berupa
ukuran gejala pusat berupa mean, median, dan modus. Ukuran penyebaran berupa kuartil, desil
dan persentil. Ukuran penyebaran berupa rentang data (range), simpangan (simpangan baku
dan varians). Ukuran kemiringan berupa model populasi, koefisien kemiringan (kurtosis), dan
koefisien kecembungan .
kalo begitu langkahnya bagaimana ????
1.    1.  Klik Analyze ‐> klik Descriptive Statistic ‐> klik Frequencies.
Seperti gambar di Bawah ini

ktika meng Klik Frequencies akan muncul pada bambar di bawah ini



2.     Selanjutnya Klik nomor urut responden dan jenis kelamin responden  lalu sorot semua variable klik tanda pabah yang menuju ke variable (S)
yaaa kan variablenya pindahmi ke kolom Variable(S)
3.       langkah selanjutnya klik statiscs akan muncul seperti berikut :           
 4.    beri centang pada beri centang pada  pada : quartiles,cut poit,percentile,st deviasi,variance,mean,median,maximum,minimum.
5.     nah setelah itu , klik continue,lalu klik OK.
maka akan muncul hasilnya
seperti gambar berikut:

Sedangkan jika melihat Master table hanya klik pada Data View  klik toolbar  bagian atas yang bernama Value Labels atau liat gambar di bawah ini 
perhatikan gambar  gambar di atas ada garis hitam itulah yang dimaksud Value Labels 
Okkkkkkkkkk Seklian n Terima Kasih
 Wassalam
Muhammad  Qasim
(Anda puas kami lemas, heheh)


»»  ReadMore...

Minggu, 09 Oktober 2011

Tugas Global Village

BAB I
PENDAHULUAN

Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok
lanjutusia serta penyakit degeneratif.
               Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia masih belum menggembirakan,

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Global Village
Marshall McLuhan mengkonseptualisasikan “global village” yang dimaknai sebagai sebuah proses homogenisasi jagat sebagai akibat dari kesuksesan system komunikasi secara keseluruhan.
        Saat ini, betapa mudahnya orang melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya antarkota melainkan antarnegara yang lokasinya sangat berjauhan. Bahkan, saat ini tidak jarang para petinggi negara mengadakan pertemuan dengan staf pembantunya (misalnya menteri) melalui teleconference atau konferensi jarak jauh dengan maksud untuk memantau keadaan atau situasi dalam negeri, baik keadaan politik maupun ekonomi, dan sebagainya. Demikian pula, komunikasi dapat dilakukan melalui media internet yang dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh informasi atau berita-berita aktual yang terjadi di belahan penjuru dunia ini. Itulah gambaran kehidupan saat ini, kehidupan yang serba menglobal dalam berbagai aspek atau dimensi kehidupan manusia. Inilah yang disebut dengan globalisasi (globalization).
Makna Global Village
Bukan rahasia lagi kalau saat ini dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam  berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat dan negara. Batas-batas teritorial antarnegara yang sebelumnya menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam konteks hubungan antarbangsa dan negara, kini hal itu tidak menjadi kendala yang berarti. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam eskalasi yang tinggi terutama teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah menyebabkan batas-batas atau sekat-sekat geografis antarnegara dan bangsa seolah tak nampak lagi sehingga memungkinkan merubah pola sikap dan prilaku manusia dapat berubah sehingga dapat pula berpengaruh bagi tingkat kesehatan pada lapisan Masyarakat , Pantas kalau banyak pihak mengatakan bahwa kecenderungan kehidupan bangsa dan negara saat ini mengarah kepada terbentuknya suatu masyarakat global (global village).  Khususnya pada tingkat kesehatan seluruh lapisan masyarakat.
Proses Global Village
Berbicara tentang proses global , terhadap setidaknya beberapa  jalur atau saluran yang dapat dijadikan sebagai sarana globalisasi, yaitu jalur teknologi dan  informasi, , perdagangan internasional, pendidikan, dan organisasi internasional. Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang jalur-jalur dalam proses globalisasi itu, berikut dijelaskan lebih rinci masing-masing jalur tersebut :
a. Jalur Teknologi dan  Informasi
          Menurut Alwi Dahlan (1996) bahwa teknologi komunikasi merupakan pendorong utama (push factor) globalisasi, yang dapat menghasilkan berbagai produk baru yang dapat mempermudah, mempercepat, dan mempermurah hubungan antarmanusia (human relation). Dan khususnya kemajuan tehnologi di bidang kesehatan misalnya alat-alat kedokteran seperti ,EKG, USG, MRI dan sebagainya . Selain itu Kemajuan teknologi komunikasi tersebut terdapat dalam segala tahap komunikasi; -semenjak pengiriman pesan (sending the message) (misalnya via pemancar, pesawat telepon, ponsel, dsb), penyaluran dan penyampaian/distribusi (misalnya teknologi satelit, seluler, laser, serat optic, dsb), serta penyajian atau penampilan pesan komunikasi (LCD player, HDTV, TV Plasma, telepon-fax yang sekaligus berfungsi sebagai foto copy-scanner-printer).
d. Jalur Perdagangan Internasional
        Perdagangan internasional dalam konteks globalisasi merupakan salah satu saluran yang cukup efektif dalam melakukan globalisasi budaya. Dalam perdagangan internasional tersebut, tidak hanya terjadi pertukaran barang-barang atau benda-benda ekonomi yang diperjualbelikan, melainkan terjadi pertukaran nilai budaya (culture value), kebiasaan atau ilmu pengetahuan dan teknologi.
          Adanya perusahaan transnasional atau dikenal dengan TNC (Transnational Corporation) atau dikenal pula dengan MNC (Multinational Corporation), merupakan salah satu cirri pokok terjadi globalisasi dalam bidang ekonomi, yang dalam kenyataannya akan berimbas kepada perubahan sikap, nilai, dan perilaku warga masyarakat di mana perusahaan tersebut berada.  Sebagaimana diketahui bahwa dalam hubungan internasional (international relation), pola perdagangan internasional menyebabkan adanya pertukaran dagang, teknologi, maupun kebudayaan. Hal tersebut selanjutnya berdampak terhadap pertukaran kebudayaan (cultural exchange)  yang melibatkan negara-negara yang berinteraksi melalui perdagangan tersebut. Semakin intens hubungan perdagangan tersebut, maka semakin besar pula terjadinya pertikaran nilai-nilai kebudayaan yang terjadi antara negara tersebut.
e. Jalur Pendidikan
          Dalam konteks globalisasi, pendidikan berperan strategis untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam percaturan internasional. Khususnya  para tenaga kesehatan baik itu dokter, perawat atau tenga kesehatan lainya , Porter menyatakan bahwa pada dasarnya setiap negara memiliki dua jenis keunggulan yakni keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Keunggulan komparatif (comparative advantages) berkenaan dengan ketersediaan sumber daya alam (natural resource) dalam suatu negara. Sedangkan keunggulan kompetitif (competitive advantages) berkaitan dengan ketersediaan sumber daya manusia (human resource) yang handal dan berkualitas. Dewasa ini, seiring dengan iklim kompetisi antarbangsa yang sangat ketat sebagai ciri dari globalisasi, keunggulan kompetitif memberikan pengaruh yang sangat besar dalam mendorong dan meningkatkan daya saing bangsa.
Jalur Organisasi Internasional
          Dalam bukunya yang berjudul Getting to the twenty century : Voluntary Action and the Global Agenda (1990), David Korten mengatakan bahwa dalam era abad 21 ini merupakan era krisis yang akan menimpa banyak negara di belahan dunia ini, baik negara maju maupun negara-negara berkembang. Krisis berat itu ditengarai sebagai dampak dari tiga masalah utama yang terjadi dalam dasawarsa tahun 1980-an, yaitu (a) kemiskinan, (b) kerusakan lingkungan hidup, dan (c) penggunaan tindakan kekerasan (violence) dalam memecahkan konflik. Tidak hanya pemerintah atau negara yang dituntut untuk mampu memecahkan krisis tersebut, melainkan perlunya keterlibatan pihak lain untuk bersama-sama mencari solusi atas masalah atau krisis itu.
          Selanjutnya Korten menegaskan pentingnya Organisasi Non Pemerintah (Ornop) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan NGO (Non Government Organization) dalam memecahkan masalah yang dihadapi suatu bangsa atau bangsa-bangsa pada umumnya. Saat ini, dalam konteks internasional sudah banyak organisasi internasional yang berdiri untuk lebih mengefektifkan tingkat partisipasi warga masyarakat dan warga negara.
Dampak Globali Village
          Global village  yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik dalam level nasional, regional, maupun internasional, dipastikan akan membawa sejumlah dampak atau akibat yang terjadi. Intensitas dampak dalam setiap level tersebut, secara umum terdapat dampak baik itu pola sikap Masyarakat ataupun pola kesehatan Masyarakat.  Sudah barang tentu tidak sama, hal ini disangat dipengaruhi oleh sikap mental masyarakatnya dalam menerima atau menolak globalisasi tersebut.
Banyak factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional dalam Global Village diantaranya :
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat padatahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi )
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat untuk semua pada tahun 2010 “
pengaruh globalisasi
Dampak positif Global Village  antara lain:
1.    Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan dan Kesehatan
2.    Mudah melakukan komunikasi antara sesame tenaga kesehatan
3.    Akses ke sarana kesehatan lebih cepat (mobilitas tinggi)
4.    Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
5.    Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6.    Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif Global Village
1.    Informasi yang tidak tersaring 
2.    Perilaku konsumtif
3.     Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit bagi tenaga kesehatan
4.     Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5.     Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat




Upaya peningkatan perawat Komunitas dalam menghadapi global village
A.      Pengembangan Pendidikan Keperawatan
B.      Peningkatan kualitas tenaga pendidik
C.      Menggunakan model kurikulum berbasis kompetensi standard Nasional dan internasional
D.      Menambah kurikulum bahasa Inggris, serta mengadakan kursus-kursus tambahan di luar jam belajar efektif. Misalnya ; English for Nurse, TOEFL.
E.       Menyediakan fasilitas teknologi informasi bagi staf akademik dan mahasiswa,


Sekiaaaan n Terima Kasih
»»  ReadMore...

Sabtu, 01 Oktober 2011

Ulkus Peptikum

KONSEP TEORI
A.    DEFENISI
Ulkus peptik adalah luka pada selaput lendir kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari yang disebabkan oleh kerja getah lambung yang berlebihan.
Ulkus peptik merupakan keadaan dimana kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai bawah epitel disebut erosi, walaupun seringkali di anggap juga sebagai tukak. Tukak kronik berbeda dengan tukak akut, karena memiliki jaringan parut pada dasar tukak. Menurut definisi, tukak peptik dapat ditemukan pada setiap  bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esophagus, lambung, duodenum, gastroduodenal, dan jejenum. Walaupun aktivitas pencernaan peptik oleh getah lambung merupakan faktor dari banyak faktor yang berperan dalam patogenesis tukak peptik. 
B.     ETIOLOGI
Penyebab dan faktor predisposisi ulkus peptikum adalah :
1.      Infeksi bakteri H. Pylori
H. Pylori dapat melukai selaput lendir dan menurunkan daya tahan selaput lendir. Selain itu, antibody tubuh akan membentuk reaksi peradangan untuk melawan bakteri tersebut namun sebagai efek sampingannya akan menimbulkan kerusakan selaput lendir.
2.      Non-steroidal anti inflammatory drugs (NSAID)
Obat NSAID akan menyebabkan peningkatan pengeluaran asam lambung, dan mengurangi perlindungan selaput lendir terhadap asam lambung.
3.      Stress
4.      Herediter
5.      Alkohol dan merokok
C.     MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda ulkus peptikum ialah :
1.      Ulu hati yang perih, biasanya terjadi 2-3 jam setelah makan, membaik bila diisi makanan atau di beri obat antasida. Penderita sering terbangun pada malam hari karena nyeri. Nyeri dapat menjalar ke bagian punggung.
2.      Mual
3.      Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkompilkasi, muntah dapat terjadi gejala ulkus peptic. Hal ini dihubungkan dengan pembentukan jaringan parut atau pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami inflamasi di sekitarnya pada ulkus akut. Muntah dapat terjadi atau tanpa didahului oleh mual, biasanya setelah nyeri.
4.      Rasa tidak nyaman pada ulu hati, disertai sendawa, kembung dan tidak tahan terhadap makanan berlemak.
5.      Rasa seperti terbakar pada dada dan perasaan tidak nyaman pada dada
6.      Kehilangan selera makan, berat badan menurun
7.      Pada pemeriksaan kotoran biasannya di temukan darah samar
8.      Muntah darah
D.    PATOFISIOLOGI
Ulkus peptik terjadi pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidrochlorida dan pepsin). Erosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam pepsin, atau berkaitan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Mukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mucus yang cukup bertindak ebagai barrier terhadap asam klorida.
:
1.      Fase sefalik : dimulai dari rangsangann seperti pandaangan, bau, atau rasa makanan yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada gilirannya merangsang saraf vegal. Intinya, makanan yang tidak menimbulkan nafsu makan menimbulkan sedikit efek pada sekresi lambung. Diet mempunyai efek segnifikan pada keasaman lambung atau penyembuhan ulkus.namun aktivitas vegal berlebihan pada malam hari saat lambung kosong adalah iritasi yang segnifikan.
2.      Fase lambung : pada fase ini asam lambung di lepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimiawi dan mekanis terhadap reseptor dinding lambung. Refleks vagel menyebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap distensi lambung oleh makanan.
3.      Fase usus : makanan dalam usus halus menyebabkan pelepasan hormone (di anggap menjadi gastrin) yang pada waktunya akan merangsang sekresi asam lambung. Pada manusia, sekresi lambung adalah campuran mukokolisakarida dan mukoprotein yang di sekresikan secara kontinyu melalui kelenjar mukosa. Mucus ini mengabsorbsi pepsin dan melindungi mukosa terhadap asam. Asam hidroklorida di sekresikan secara kontinyu, tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan hormonal yang dimulai dari rangsangan lambung dan usus. Bila asam hidroklorida tidak di buffer dan tidak dinetralisasi dan bila lapisan mukosa tidak memberikan perlindungan asam hidroklorida bersama dngan pepsin akan merusak lambung. Asam hidroklorida kontak hanya dengan sebagian kecil permukaan lambung. Kemudian menyebar ke daalamnya dengan lambat. Mukosa yang tidak dapat dimasuki disebut barier mukosa lambung. Barier ini adalah pertahanan utama lambung terhadap pencemaran yang dilakukan oleh sekresi lambung itu sendiri. Faktor lain yang mempengaruhi pertahanan suplay darah, keseimbangan asam basa, integritas sel mukosa, dan regenerasi epitel. Oleh karena itu, seseorang mungkin mengalami ulkus peptikum karena satu di antara dua factor ini:
a.       Hipersekresi asam pepsin
b.      Kelemahan barier mukosa lambung. Adapun yang menurunkan mukosa lambung atau merusak mukosa lambung adalah ulserogenik, salisilat dan obat obat anti inflamasi non steroid, alkohol  dan obat anti inflamasi. Sindrom zollinger-Ellison (gastrinoma) di curigai bila pasien dating dengan ulkus peptikum berat atau ulkus yang tidak sembuh dengan terapi medis standar. Sindrom ini di identifikasi melalui temuan berikut: hipersekresi getah lambung, ulkus duodenum, dan gastrinoma (tumor sel istel) dala pancreas. 90% tumor ditemukan dalam gastrik triangle yang mengenai kista dan duktus koledokus, bagian kedua dan tiga dari duodenum, dan leher korpus pankreas. Kira-kira ⅓ dari gastrinoma adalah ganas (maligna). Diare dan stiatore (lemak yang tidak diresap dalam feces) dapat di temui. Pasien ini dapat mengeluh mengalami adenoma paratiroid koeksisten atau hyperplasia, dan karenanya dapat menunjukkan tanda hiperkalsemia. Keluhan pasien adalah nyeri epigastrik.
Ulkus stress adalah istilah yang diberikan pada ulserasi mukosa akut dari duodeal atau area lambung yang terjadi setelah kejadian penuh stress secara fisiologis. Kondisi stress , sepsis berat, dan trauma dengan organ multiple dapat menimbulkan ulkus stress. Biasanya ulserosa mukosa dengan syok ini menimbulkan penurunan aliran darah mukosa lambung. Selain itu jumlah besar pepsin di lepaskan. Kombinasi iskemia, asam dan pepsin menciptakan suasana ideal untuk menghasilkan ulserasi.
E.    
H. pylori
Stres
Herediter
Obat-Obatan (NSAID)

Makanan /
minuman yang
mengiritasi
lambung

PENYIMPANGAN KDM
                                                                                           
Melekat pada Epitel lambung
Perfusi mukosa lambung terganggu
                                   
                                                                                                     
                                                                                                     
                             
Reaksi radang
Ulkus
Peningkatan asam lambung (HCL)

Perubahan status kesehatan
Kerusakan mukosa lambung
Anoreksia
Intake tidak adekuat
 





                             
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Rangsangan zat bradikinin, histamin dan serotin
Kerusakan barier lambung
Kurang informasi tentang penyakit
Kecemasan
Merangsang hipotalamus pada pusat nyeri
Penatalaksanaan diagnostik dan pengobatan
Nyeri
Perdarahan
Stimulus saraf
Medulla vomitting center

Mual dan muntah
Kekurangan volume cairan
 



F.      PENUNJANG DIAGNOSTIK
·         Pemeriksaan endoskopi, digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi, ulkus dan lesi.
·         Pemeriksaan sekretori lambung, merupakan nilai yang menentukan dalam mendiagnosis aklohidria (tidak terdapat asam hidro klorida dan getah lambung).
G.    PENATALAKSANAAN
1.      MEDIK
a.       Farmakoterapi
b.      Penurunan atau penghilangan factor ulserogenik, seperti merokok, penghentian obat ulserogenik sementara ulkus masih aktif.
c.       Modifikasi diet
d.      Penatalaksanaan diet
e.       Penatalaksanaan stress
f.       Pembedahan jika komplikasi terjadi :
a)      Gastrektomi subtotal (pengangkatan bagian lambung)
b)      Vagotomi (memotong saraf fagus untuk mengurangi sekresi asam hidroklorik) dengan piroloplasti (pembesarn bedah terhadap spingter pilorik untuk memungkinkan peningkatan pengosongan lambung pada adanya ,penurunan  motilitas gastric, yang terjadi setelah vagotomi)
 
KONSEP KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
1.      Identitas Pasien.
Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, status marital, suku, keluarga/orang terdekat, alamat, nomor register.
2.      Riwayat Atau Adanya Faktor Resiko.
F         Riwayat garis pertama keluarga tentang ulkus peptikum.
F         Penggunaan kronis obat yang mengiritasi mukosa lambung (misal, aspirin, steroid atau indometasin).
F         Perokok berat.
F         Stres emosi kronis.
3.      Pengkajian Fisik.
F         Nyeri epigastrik. Ini gejala paling menonjol selama periode eksaserbasi. Pada ulkus duodenal, nyeri terjadi 2-3 jam setelah makan dan sering disertai dengan mual dan muntah. Pada ulkus gastrik, nyeri terjadi dengan segera setelah makan. Nyeri dapat digambarkan sebagai nangging, tumpul, sakit, atau rasa terbakar. Ini sering hilang dengan makanan dan meningkat dengan merokok dan stres emosi.
Selama remisi pasien asimtomatik
F         Penurunan berat badan.
F         Perdarahan sebagai hematemesis atau melena (bila ulkus aktif).
4.      Pemeriksaan diagnostik.
F         Sering gastro intestinal menunjukkan lubang ulkus tetapi tidak menandakan bila ini benigna atau maligna. Ulkus maligna dan benigna menghasilkan gejala yang sama. Sering ulkus benigna sembuh dengan terapi medis dalam beberapa minggu, sedangkan ulkus maligna tidak sembuh dengan terapi.
F         Endoskopi dengan apusan sistologi dilakukan dengan tepat membedakan antara ulkus benigna dan maligna bila gejala menetap.
F         Guaiak feses mungkin positif untuk darah samar bila ulkus aktif.
5.      Kaji diet khusus dan pola makan selama 72 jam pra-perawatan di rumah sakit.
6.      Kaji respons emosi pasien dan pemahaman tentang kondisi, rencana tindakan, pemeriksaan diagnostik, dan tindakan perawatan diri preventif.
7.      Kaji metode pasien dalam menerima peristiwa yang menimbulkan stres dan persepsi tentang dampak penyakit pada gaya hidup.
B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan pada semua data pengkajian, diagnose keperawatan dapat mencakup yang berikut:
1.    Nyeri yang berhubungan dengan iritasi mukosa dan spasme otot
2.    Ansietas berhubungan dengan sifat penyakit dan penatalaksanaan jangka panjang
3.    Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan nyeri yang berkaitan.
C.     INTERVENSI
1.    Nyeri yang berhubungan dengan iritasi mukosa dan spasme otot
Tujuan : Menghilangkan nyeri
a.    Berikan terapi obat-obatan sesuai program
-       Antagonis histamine
Rasional : mempengaruhi sekresi asam lambung
-       garam antibiotik / bismut
Rasional : mematikan H.pylori
-       Agen sitoprotektif
Rasional : melindungi mukosa lambung
-       inhibitor pompa proton
Rasional : Menurunka asam lambung
-       Antasida
Rasional : menetralisir keasaman sekresi lambung
-       antikolinergik
Rasional : menghambat pelepasan asam lambung
b.    Anjurkan menghindari obat-obatan yang di jual bebas
Rasional : Obat-obatan yang mengandung salisilat mengiritasi mukosa lambung
c.    anjurkan pasien untuk menghindari makanan / minuman yang mengiritasi lapisan lambung : kafein dan alcohol
Rasional : makan/minuman yang mengandung kafein merangsang sekresi asam hidroklorida
d.   anjurkan pasien untuk menggunakan makan dan kudapan pada interval yang teratur
Rasional : Jadwal makan yang teratur membantu mempertahankan partikel makanan di dalam lambung, yang membantu menetralisasi keasaman sekresi lambung
e.    Anjurkan pasien untuk berhenti merokok
Rasional : Merokok merangsang kemungkinan kekambuhan ulkus peptic
2.    Ansietas berhubungan dengan sifat penyakit dan penatalaksanaan jangka panjang
Tujuan : Penurunan ansietas
a.    Dorong pasien untuk mengekspresikan masalah dan rasa takut dan anjukan pertanyaan sesuai kebutuhan
Rasional : Komunikasi terbuka membantu mengembangkan hubungan saling percaya, yang membantu mengurangi ansietas dan stres
b.    Jelaskan alasan untuk mentaati jadwal pengobatan yang direncanakan : farmakoterapi, pembatasan diet, modifikasi tingkat aktivitas, mengurangi atau menghentikan merokok
Rasional : Pengetahuan mengurangi ansietas yang tampak sebagai rasa takut akibat ketidaktahuan. Pengetahuan dapat mempunyai pengaruh positif pada perubahan perilaku
»»  ReadMore...