My Trip

Selasa, 10 Juli 2018


PANDUAN PRAKTIK
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN I

Memperaktekkan komunikasi  perawat kepada pasien dalam melaksanakan implementasi keperawatan (teknik relaksasi napas dalam)

Ilustrasi kasus
Nyonya A usia 22 tahun, dirawat dirumah sakit dengan post operasi fraktur femur (tulang paha kanan) berdasarkan pemeriksaan fisik diketahui bahwa suhu tubuh pasien 37°C, TD 100/60 mmHg, nadi 88 x/mnt. Pasien mengeluh nyeri pada paha kanan dan tidak bisa digerakkan dengan skala nyeri 7-8. Perawat merencanakan mengajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk sedikit mengurangi nyeri yang dirasakan
PERSIAPAN
1.    Alat dan bahan
a.    Kasus
b.    Format SP komunikasi
c.    Skenario SP komunikasi
d.    Instrument observasi
e.    Pasien model
f.     Siapkan alat
2.    Persiapan lingkungan
a.    Desainlah lingkungan / setting tempat utuk interaksi (sesuai setting lokasi dalam kasus, misalnya ruang perawatan, klinik, ruang konsultasi, atau rumah)
b.    Atur lingkungan aman dan libatkan orang tua/keluarga untuk rasa aman.

3.    Pembagian peran
a.    Membentuk kelompok
b.    Menentukan peran : model pasien, model ibu/saudara atau keluarga dan model peran perawat
c.    Menentukan observer untuk mengobservasi praktik komunikasi yang dilakukan pelaku praktik dengan menggunakan ceehklist komunikasi.
4.    Pengembangan scenario percakapan

a.    Fase pra interaksi
b.    Fase orientasi
c.    Fase kerja
d.    Fase terminasi

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI
Kondisi pasien :
v  Nampak bekas operasi paha sebelah kanan
v  Pemeriksaan fisik suhu 37 °C, TD 100/60 mmHg, nadi 88 x/mnt. Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan tidak bisa digerakkan dengan skala 7-8
v  Perawat merencanakan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Diagnosis keperawatan :
Nyeri Akut  berhubungan dengan prosedur pembedahan, pembengkakan dan gangguan peredaran darah
Rencana keperawatan :
Manajemen nyeri :Teknik relaksasi napas dalam
Tujuan :
Agar nyeri yang dialami berkurang

Strategi pelaksanaan komunikasi
Pra Interaksi
1.      Mengecek dokumen pasien
2.    Membuat rencana pertemuan
3.    Menyiapkan peralatan dan alat sesuai dengan program terapi
4.    Mengeksplorasi perasaan, menganalisa kekuatan dan kelemahan diri
Fase orientasi
Salam teraupetik
P : assalamualaikum dan selamat siang ibu. Perkenalkan saya suster M. saya bertugas merawat ibu pagi hari dari jam 8 pagi sampai 2 siang diruangan ini. Kalau boleh tahu, ibu namanya siapa? Senangnya dipanggil siapa?
K : iya sus, nama saya Ardayanti, biasa dipanngil Arda
Evaluasi/validasi
P : Bagaimana keadaan ibu saat ini? Tampaknya ibu merasakan nyeri. Apakah benar?
K : Iya sus,paha kanan saya nyeri sekali, bahkan susah digerakkan
Kontrak
P: Kalau begitu saya akan mengajarkan teknik relaksasi napas dalam agar nyeri yang ibu alami berkurang. Saya membutuhkan waktu 5-10 menit. Bagaimana kalau tempatnya disini saja? Apakah ibu bersedia?
K : Iya sus
Fase kerja
P : Saya kasih tahu caranya yah bu. Ibu duduk rileks tenang . Lalu tarik nafas dalam-dalam sampai dada terasa penuh, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Bisa dilakukan berulang-ulang sampai nyeri sedikit teratasi.
K : (pasien melakukan tindakan )
P: Cara ibu sangat baik, saya ulangi kembali ya ibu supaya lebih lancar.
K: Iyya Suster
P: Tarik nafas dalam-dalam sampai dada terasa penuh, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Bisa dilakukan berulang-ulang sampai nyeri sedikit teratasi.
K : (pasien melakukan tindakan )

Fase terminasi
Evaluasi subjektif
P : Bagaimana perasaan ibu setelah saya mengajarkan teknik tarik nafas dalam?
K : respon pasien
-          Evaluasi objektif
P : Saya ingin melihat ibu mempraktekkan kembali teknik yang sudah saya ajarkan tadi. Apakah ibu bisa?
K : ( pasien mengulangi melakukan tindakan )
P: Rupanya ibu telah lancar memperaktekkan  teknik relaksasi napas dalam
Tindak lanjut klien
P : Teknik ini bisa ibu lakukan jika ibu merasakan nyeri dan bisa dilakukan berulang-ulang sampai ibu merasakan nyeri tersebut tidak timbul lagi.
K : Oh iya suster
-          Kontrak yang akan datang
P : Baik. Terima kasih ibu sudah memberikan waktunya untuk saya mengenai nyeri. Nanti saya akan datang lagi sekitar jam 1 untuk mengontrol nyerinya. Tempatnya tetap disini saja ya bu. Apakah ibu bersedia? Baik, saya akan kembali ke nurse station. Jika ibu membutuhkan bantuan silahkan tekan tombol disebelah kanan ibu atau saudara ibu ke nurse station untuk memanggil perawat. Selamat siang ibu.
K : iya sus terima kasih banyak
EVALUASI (PASCAPELAKSANAAN)
1.    Ungkapkan perasaan anda setelah melakukan latihan/praktik.
2.    Identifikasi kelebihan dan kekurangan anda selama proses interaksi/komunikasi.
3.    Mintalah masukkan anggota tim untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam berinteraksi dan komunikasi.
4.    Catat kekurangan untuk perbaikan pada masa yang akan datang dan gunakan kelebihan Anda untuk meningkatkan motivasi anda.
Petunjuk Evaluasi Latihan
Untuk melakukan evaluasi dari praktik komunikasi yang telah Anda lakukan, gunakan format penilaian yang telah disediakan. Hitung skor yang Anda peroleh, apakah anda puas dengan hasil yang dicapai? Ulangi jika penilaian Anda masih kurang.

»»  ReadMore...

Rabu, 04 Juli 2018


Tujuh Belas Diagnosis Keperawatan NANDA-I  Disetujui (Baru) Edisi 2018-20120

Diagnosa keperawatan dalam buku NANDA-I edisi 2018-2020 kini telah banyak perubahan dari edisi sebelumnya. Karena banyaknya diagnosis keperawatan yang telah direvisi sesuai dengan teori saat ini dan keadaan pasien. Tidak hanya perubahan revisi diagnosis dalam buku tersebut, juga terdapat tujuh belas diagnosis keperawatan disetujui ( baru ) dari edisi sebelumnya 2015-2017. Kali ini saya akan menuliskan apa saja diagnosis keperawatan telah disetujui  yang telah disajikan di buku NANDA-I 2018-2020.

1.    Kesiapan meningkatkan literasi kesehatan
Diagnosis ini berada di Domain 1 Promosi Kesehatan. Kelas 1: Kesadaran Kesehatan

2.    Ketidakefektifan dinamika makan remaja
Domain 2 nutrisi. Kelas 1: Makan

3.    Ketidakefektifan dinamika makan anak
Domain 2 nutrisi. Kelas 1:  Makan

4.    Ketidakefektifan dinamika menyusui bayi
Domain 2 nutrisi. Kelas 1:  Makan

5.    Risiko sindrom ketidak seimbangan metabolik
Domain 2 nutrisi. Kelas 4:  Metabolisme

6.    Ketidak seimbangan medan energy
Domain 4 Aktifitas/istirahat  kelas 3:  Keseimbangan Energi

7.    Risiko ketidakstabilan tekanan darah
Domain 4 Aktifitas/istirahat  kelas 4:  Respons kardiovascular /pulmonal

8.    Risiko transisi imigrasi terganggu
Domain 9 Koping/Toleransi Stres Kelas : 1 Respons pasca-trauma

9.    Sindrom transisi imigrasi terganggu
Domain 9 Koping/Toleransi Stres Kelas : 3  Stres neurobehavioral

10. Sindrom putus-zat akut
Domain 9 Koping/Toleransi Stres Kelas : 3  Stres neurobehavioral

11. Risiko sindrom putus-zat akut
Domain 9 Koping/Toleransi Stres Kelas : 3  Stres neurobehavioral

12. Risiko infeksi area pembedahan
Domain 11 Keamanan/perlindungan Kelas 1 Infeksi

13. Risiko mulut kering
Domain 11 Keamanan/perlindungan Kelas 2 Cedera fisik

14. Risiko tromboelisme vena
Domain 11 Keamanan/perlindungan Kelas 2 Cedera fisik

15. Risiko mutilasi genital wanita
Domain 11 Keamanan/perlindungan Kelas 3 Perilaku kekerasan

16. Risiko cedera okupasional
Domain 11 Keamanan/perlindungan Kelas 4 Bahaya Lingkungan

17. Risiko ketidakefektifan termoregulasi
Domain 11 Keamanan/perlindungan Kelas 5 Termoregulasi


Sumber :
NANDA-I Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi 2018-2020.



»»  ReadMore...